DETIKEPRI.COM, SAINS – Sejumput tinta dapat membantu menyembunyikan sotong saat ia berlari menjauh dari pemangsa. Namun, bau asap yang tercium itu juga dapat memperingatkan hiu agar menjauh.
Komponen utama tinta, melanin, melekat kuat pada sensor penciuman hiu — lebih kuat daripada zat pencium dalam darah mamalia, demikian laporan para peneliti pada tanggal 8 Januari di G3 Genes|Genomes|Genetika.
Temuan tersebut mengisyaratkan bahwa pada sotong biasa (Sepia officinalis), tinta berevolusi untuk memanfaatkan indra penciuman hiu yang tajam.
Dijuluki “hidung berenang”, beberapa hiu dapat mengendus jalan pulang dari jarak hampir 10 kilometer. Namun, indra yang luar biasa itu mencakup rentang aroma yang sempit. Para peneliti telah mengurutkan genom dari hampir 40 spesies hiu dan pari.
Rata-rata, hewan tersebut memiliki gen untuk 43 molekul pendeteksi bau yang dikenal sebagai reseptor. (Mamalia memiliki, rata-rata, sekitar 850 gen reseptor bau.)
Hal itu membatasi jumlah bau yang dapat dibedakan oleh hiu, meskipun bau tersebut mungkin telah disesuaikan dengan bau yang relevan dengan kelangsungan hidup, kata ahli biologi sensorik Colleen Lawless dari Universitas Massachusetts Amherst.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa setelah menjumpai tinta sotong, hiu akan lari menjauh, katanya. “Hampir seperti jika Anda masuk ke sebuah ruangan dan seseorang kentut sangat parah dan Anda hanya ingin lari ke arah yang berlawanan.”
Namun, para ilmuwan tidak yakin bagaimana senyawa kimia tinta berinteraksi dengan reseptor bau hiu.
Jadi, saat berada di University College Dublin, Lawless dan rekan-rekannya membuat model komputer 3-D dari 146 reseptor bau menggunakan data genetik dari hiu kucing berawan (Scyliorhinus torazame), hiu kucing berbintik kecil (Scyliorhinus canicula), dan hiu putih besar (Carcharodon carcharias).
Bentuk yang dimodelkan mengungkapkan bahwa melanin, yang bertanggung jawab atas warna gelap tinta sotong biasa, memiliki struktur molekul dan sifat lain yang membuatnya melekat kuat pada semua reseptor bau yang diuji.
Afinitas pengikatan melanin terhadap reseptor melampaui senyawa yang bertanggung jawab atas bau metalik darah mamalia.
Efeknya mungkin meluas ke semua spesies hiu, kata Lawless. Hiu umumnya berbagi kumpulan reseptor bau inti yang sama, meskipun gaya hidup dan relung ekologi spesies berbeda.
“Indra penciuman hiu yang hebat juga merupakan kelemahan mereka,” kata Lawless. “Tinta sotong telah menemukan cara untuk memanfaatkan jumlah reseptor bau mereka yang terbatas dan menggunakannya untuk melawan mereka.”

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.