SIDOARJO – Proses pencarian korban musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, telah memasuki tahap pembersihan material yang mencapai 50 persen hingga Jumat (3/10) petang.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan bahwa tim gabungan terus bekerja 24 jam penuh menggunakan strategi pencarian yang mengombinasikan alat berat dan metode manual.
Strategi tersebut, kata Nanang, bertujuan untuk membuka akses menuju titik korban, bukan membongkar seluruh puing secara serentak. Penggunaan alat berat akan dihentikan sementara setiap kali tim melihat adanya korban untuk proses evakuasi yang hati-hati.
Terbukti, pada Jumat sore, tiga jenazah kembali ditemukan beruntun, menambah jumlah korban meninggal yang berhasil dievakuasi menjadi 13 orang dari total 116 korban yang telah ditemukan.
Nanang juga mengungkapkan bahwa akses temuan korban dimungkinkan setelah sebagian beton berhasil dipotong, memungkinkan cahaya masuk ke dalam reruntuhan. Untuk menjaga konsistensi dan efektivitas proses pencarian, pihak keluarga korban diizinkan menyaksikan evakuasi secara terbatas melalui perwakilan.
Dalam upaya masif ini, Basarnas mengerahkan peralatan khusus seperti search cam flexible Olympus dan Xaver 400 wall scanner. Sementara itu, BNPB mendukung penuh dengan penyediaan logistik krusial, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri, dan beragam alat berat seperti crane dan truk jungkit. Operasi ditargetkan selesai secara matematis pada Sabtu (4/10) sore.

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.