EKBIS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun 2025, berhasil mencetak 13 rekor tertinggi atau all time high (ATH) hingga awal November.
Tren positif ini menegaskan daya tarik pasar saham Indonesia di mata investor domestik maupun asing, meskipun sempat mengalami koreksi tajam pada awal tahun.
Direktur Pencatatan dan Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa kinerja IHSG hingga 23 Oktober 2025 telah menguat 16,87% secara year-to-date (YTD), menembus level 8.274 poin.
“Meskipun sempat terjadi koreksi yang cukup dalam pada semester I tahun 2025, IHSG berhasil bangkit dan mencatatkan all time high sebanyak 13 kali sepanjang tahun ini,” ujar Nyoman saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
IHSG Terus Melaju di November 2025
Data RTI Business menunjukkan bahwa pada sesi II perdagangan Kamis (6/11/2025), IHSG berhasil menanjak 17,77% YTD ke level 8.340,38, menandai keberlanjutan tren penguatan yang solid. Lonjakan ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, kinerja emiten yang stabil, serta aliran dana investor baru yang masuk ke pasar modal.
Nyoman menambahkan, meskipun awal tahun sempat menjadi tantangan, dengan IHSG menyentuh level psikologis 6.000 pada semester I, pasar berhasil menunjukkan resilience yang kuat. Kenaikan IHSG sepanjang tahun ini menunjukkan kepercayaan investor yang meningkat terhadap fundamental pasar modal Indonesia.
Pertumbuhan Investor Pasar Modal Masih Menggembirakan
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan IHSG adalah pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Nyoman mengungkapkan bahwa jumlah investor di pasar modal Indonesia kini mencapai 19 juta orang, dengan 8 juta di antaranya merupakan investor saham aktif.
“Jumlah investor pasar modal tumbuh lebih dari 28% dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini menjadi indikasi meningkatnya partisipasi masyarakat di pasar saham,” jelas Nyoman.
Lonjakan jumlah investor ini juga berdampak positif pada likuiditas pasar. Rata-rata nilai transaksi saham harian meningkat hampir 23%, dengan rata-rata harian transaksi efek di BEI mencapai Rp16,4 triliun. Kenaikan likuiditas ini memperkuat mekanisme pasar, mempermudah perdagangan saham, dan meningkatkan efisiensi pasar modal Indonesia secara keseluruhan.
Sektor-Sektor Penggerak Kenaikan IHSG
Kinerja IHSG sepanjang 2025 juga didukung oleh beberapa sektor unggulan. Sektor energi, industri, dan infrastruktur menjadi kontributor utama kenaikan indeks, sementara sektor kesehatan dan konsumsi non-siklikal mengalami koreksi minor.
Beberapa saham blue chip juga menunjukkan performa yang kuat, termasuk emiten perbankan, pertambangan, dan teknologi. Kontribusi positif dari saham-saham besar ini semakin mendorong IHSG untuk menembus level ATH secara berulang.
Analisis BEI: Kinerja IHSG dan Tren Pasar Modal
Menurut Nyoman, tren kenaikan IHSG menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin matang dan resilient. Meski ada volatilitas jangka pendek, indeks mampu bangkit berkat dukungan fundamental ekonomi yang stabil, minat investor baru yang tinggi, dan likuiditas pasar yang kuat.
“Kami melihat pasar modal Indonesia menunjukkan kedewasaan. Investor semakin percaya pada mekanisme bursa dan kualitas emiten. Ini yang membuat IHSG mampu mencetak ATH sebanyak 13 kali dalam setahun,” jelas Nyoman.
BEI juga menekankan pentingnya partisipasi investor ritel dan institusi untuk mendukung pertumbuhan pasar saham yang berkelanjutan. Lonjakan investor ritel menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap investasi saham semakin meningkat, seiring dengan edukasi pasar modal yang gencar dilakukan oleh BEI dan otoritas terkait.
Prospek IHSG Hingga Akhir 2025
Dengan tren pertumbuhan investor yang positif, likuiditas yang memadai, dan fundamental ekonomi yang stabil, BEI optimis bahwa IHSG masih memiliki potensi kenaikan hingga akhir tahun 2025.
Nyoman menambahkan bahwa faktor global juga menjadi pertimbangan penting. Aliran modal asing, pergerakan dolar AS, serta kondisi ekonomi global dapat memengaruhi volatilitas jangka pendek. Namun, struktur pasar dan partisipasi investor lokal yang tinggi diyakini mampu menahan fluktuasi berlebih.
Selain itu, peningkatan jumlah investor saham aktif dan transaksi harian yang tinggi mencerminkan minat yang terus meningkat terhadap instrumen saham, yang berpotensi memperkuat likuiditas dan stabilitas IHSG.
Tahun 2025 menjadi tahun yang membanggakan bagi Bursa Efek Indonesia. IHSG mencetak 13 all time high, menguat 16,87% YTD, sementara jumlah investor saham terus bertambah mencapai 8 juta orang.
Likuiditas pasar yang meningkat hampir 23% menegaskan bahwa pasar saham Indonesia semakin menarik dan matang.
Dengan kombinasi fundamental ekonomi domestik yang stabil, kinerja emiten yang kuat, dan partisipasi investor yang meningkat, prospek IHSG hingga akhir 2025 diprediksi tetap positif.
Tren ini menunjukkan keyakinan investor yang kuat terhadap pasar modal Indonesia, menjadikannya salah satu bursa saham dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara.

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.





