DETIKEPRI.COM, TANGERANG – Persiapan menghadapi bencana akibat perubahan iklim saat ini sangat di perlukan terlebih lagi bencana tidak dapat diprediksi kapan akan datang dan sebesar apa akibatnya.
Oleh karenannya Pemerintah Kota Tangerang, Banten mengambil sikap kongkrit terkait masalah bencana banjir yang dialami oleh warga Kota Tangerang berdasarkan informasi dari BMKG yang memperkirakan periode dasarian 1 Februari 2025 yang mengakibatkan potensi hujan lebat.
Sikap ini di ambil untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan tanggap darurat bencana, sehingga langkah yang diambil pemerintah Kota Tangerang yang memperpanjang status siaga darurat bencana Hidrometeorologi hingga 11 Maret 2025 mendatang.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Ubaidillah Anshar pada Rabu menyampaikan terkait informasi perpanjangan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi.
Ia menjelaskan bahwa terkait perpanjangan siaga bencana telah di tanda tangani Pejabat Walikota Tangerang Nurdin dan telah disebarluaskan ke seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen masyarakat.
Dengan langkah ini harapannya semua pihak bisa meningkatkan kewaspadaan terkait potensi hujan lebat yang berdampak pada bencana banjir di wilayah yang sebelumnya pernah terjadi.
Dilansir dari Antaranews.com, Ubaidillah meghimbau kepada semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca, iklim atau kebencanaan. Status siaga hidrometeorologi yang sebelumnya berakhir pada 11 Februari, di perpanjang hingga 11 Maret 2025.
Sementara itu BMKG melalui Surat Balai Besar Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/004/KBB2/I/2025 tanggal 31 Januari 2025 perihal Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Banten Periode Dasarian I Februari 2025 merekomendasikan informasi tersebut bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak dari kondisi tersebut.
Selain itu BMKG menginformasikan pada Dasarian II Februari hingga Dasarian I Maret, Kota Tangerang diprediksi berada pada curah hujan harian kategori rendah hingga menengah. Beberapa kecamatan di Kota Tangerang pun masuk dalam potensi banjir kategori menengah.
Ia menegaskan dengan perpanjangan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, seluruh pemangku kepentingan hingga elemen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Seluruh OPD sudah bergerak untuk meningkatkan penanggulangan kebencanaan. Salah satunya, normalisasi seluruh drainase yang ada di Kota Tangerang dan memastikan seluruh rumah pompa berfungsi dengan baik.
“Masyarakat diimbau untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak biopori, tidak membuang sampah sembarangan hingga memastikan barang-barang berharga ditempatkan dengan aman. Semua pihak melakukan langkah antisipasi, insyaallah semua dampaknya bisa kita minimalkan,” katanya.
Penjabat Wali Kota Tangerang Dr Nurdin mengatakan dari pemetaan masalah banjir di Kota Tangerang beberapa waktu lalu, masyarakat diimbau untuk memperbanyak lubang biopori hingga pemukiman padat penduduk. Sehingga jalur-jalur aliran air di pemukiman semakin banyak dan potensi banjir dapat diminimalkan.
Sedangkan di tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, usai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tergenang banjir, telah dilakukan koordinasi dan bersurat resmi ke BNPB untuk melakukan intervensi terkait normalisasi Kali Perancis
Sebagai informasi, masyarakat Kota Tangerang yang membutuhkan bantuan terkait bencana dan kejadian kegawatdaruratan, BPBD Kota Tangerang memiliki layanan darurat di Sall Center 112 dan nomor piket 24 jam Posko Mako BPBD Kota Tangerang – 021-5582-144.
