Motif batik Wahyu Tumurun memiliki filosofi sebagai gambaran harapan agar pemakainya mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugerah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selain itu, motif batik ini juga memiliki filosofi seagai harapan untuk mencapai keberhasilan dalam meraih cita-cita, kedudukan maupun pangkat.
Pada awalnya, motif batik Sekar Jagad merupakan motif yang populer di daerah Yogyakarta dan Solo (Surakarta).
Motif batik ini merupakan simbol kecantikan dan keindahan, sehingga siapa saja yang melihat akan terpesona. Secara harfiah, motif batik Sekar Jagad berasal dari bahasa Jawa klasik yaitu “kar jagad” yang merupakan gabungan dari dua kata, “kar” berarti peta, dan “jagad” berarti dunia, sehingga motif ini menggambarkan keberagaman di seluruh dunia.
Dalam versi lain, sekar jagad berasal dari kata sekar yang berarti bunga dan jagad yang berarti dunia. Motif ini menggambarkan bahwa batik sekar jagad memiliki filosofis tentang keindahan dan keanekaragaman.
Secara harfiah, Purbo bermakna memelihara, sementara Nogoro bermakna negara. Pada jaman kerajaan, motif batik purbo negoro banyak digunakan oleh raja dan pemimpin.
Secara filosofis, motif batik purbonegoro bermakna bahwa seorang pemimpin wajib memelihara negara sebaik-baiknya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, termasuk juga memelihara kelestarian lingkungan.
Selain menjadi salah satu bagian dari pelestarian batik sebagai budaya Indonesia, emas batik series merupakan salah satu produk UBPP Logam Mulia Antam yang telah tersertifikasi oleh The London bullion market Association(LBMA).
Sertifikat Responsible Gold dari LBMA memastikan Logam Mulia mendapatkan bahan dari sumber yang terbebas dari penambangan ilegal, pencucian uang, terorisme, pelanggaran hak asasi manusia dan perdagangan manusia.
Tidak hanya itu, emas batik series yang ada di UBPP Logam Mulia juga dapat menjadi salah satu hadiah maupun item koleksi yang bisa diberikan kepada orang-orang terbaik.