DETIKEPRI.COM, BATAM – Saat ini pemerintah sedang giat dan gencarnya melakukan pelebaran sisi jalan baik jalan protokol ataupun jalan arteri. Konsep pelebaran jalan untuk mengurai kemacetan dan memperindah tata jalan.
Namun sesuaikan pelebaran jalan dengan tingkat kemacetan yang mulai terasa di Batam. Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Batam cukup mendapat apresiasi dari masyarakat Batam.
Jika ditilik dari bertambahnya kenderaan setiap tahunnya menjadi persoalan baru bagi Kota Batam, setiap tahun kenderaan terus masuk dan hadir di Kata Batam, bahkan produk baru dari pabrikan automotive terus menghiasi jalan di Kota Batam.
Jika pelebaran sisi jalan tidak diimbangi dengan pertumbuhan masyarakat serta bertambahnya volume kenderaan maka Batam akan mengalami macet total bahkan bisa lebih parah dari Ibu Kota Jakarta.
Harusnya Pemerintah mempertimbangkan segala aspek, tidak hanya melakukan pelebaran jalan semata, melainkan harus mengontrol peredaran volume kenderaan yang kian hari semankin bertambah banyak.
Menurut beberapa praktisi pemerhati tata kota dan perkembangan kota, bahwa peleberan jalan tidak dapat berfungsi baik jika tidak dibarengi dengan kuota pertambahan kenderaan yang dikontrol secara baik.
Justru yang harus diperhatikan adalah pengguna kenderaan baik pribadi ataupun umum, alangkah baiknya jika pemerintah membangun sarana transfortasi umum yang dapat di nikmati semua orang dengan satu moda transfortasi seperti MRT.
MRT (Mass Rapit Transit) lebih efisien digunakan untuk Pulau Batam yang hanya memiliki luas 415 Km2, (41500 Ha) lebih luas 67% dari Singapura.
Namun apa yang telah dilakukan Pemerintah tetap diapresiasi dengan baik, karena upaya yang dilakukan untuk memberikan kenyaman bagi masyarakat Kota Batam.
Pemerintah Kota Batam harus tetap mempertimbangkan segala aspek untuk dapat mewujudkan tata kota yang baik dan tata kola yang baik.
