DETIKEPRI.COM, KESEHATAN – Anda pasti familier dengan kolagen yang disebut-sebut mampu mempercepat proses peremajaan kulit dan mempertahankannya agar senantiasa awet muda. Nah, menurut pakar gizi Rachel Olsen tubuh kita memerlukan satu vitamin untuk membantu tubuh membentuk kolagen. Berikut ini penjelasan darinya.
Vitamin C untuk mendorong pembentukan kolagen
“Orang-orang suka makan bone broth untuk mendapatkan kolagen supaya kulitnya bagus, tapi itu nggak sepenuhnya benar,” ungkapnya saat ditemui di peluncuran YouVit Beauti+ di kawasan Senayan.
“Yang benar, makan bone broth itu bisa membantu membentuk kolagen, tetapi yang banyak orang sering nggak tahu itu kita tetap perlu makan vitamin C juga,” imbuhnya.
Kandungan Vitamin C tertinggi ada pada jambu biji
Disebutkannya lagi bahwa tubuh kita memerlukan 90 mg Vitamin C setiap hari. Menurutnya jumlah tersebut kira-kira setara dengan 2 buah kiwi atau 1 mangkuk papaya.
Ia juga mengatakan bahwa kandungan Vitamin C tertinggi ada pada buah jambu biji, bukan jeruk atau lemon seperti yang banyak dipercaya masyarakat selama ini.
“Yang paling tinggi kandungan Vitamin C-nya itu jambu biji, makan satu jambu biji sehari sudah cukup kebutuhan Vitamin C dalam sehari,” lanjutnya.
Manfaat Vitamin C untuk tubuh
Vitamin C diperlukan tubuh agar bisa membentuk kolagen. Efeknya bukan hanya kulit yang sehat saja, lho. Menurut Rachel, sendi, gigi, dan tulang pun terbentuk dari produksi kolagen yang didorong oleh asupan Vitamin C ini.
Vitamin C juga bermanfaat memperbaiki mood serta menjaga daya tahan tubuh kita. Manfaat vitamin C lainnya juga termasuk mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.
***
Selain Vitamin C, menurut Rachel tubuh kita juga memerlukan protein yang cukup agar bisa memproduksi kolagen yang berperan penting menjaga kemudaan kulit kita, serta memaksimalkan manfaat produk perawatan kulit yang kita pakai.
“Sebaiknya pilih sumbe protein dari daging berwarna putih seperti ayam dan ikan. Karena daging merah itu kolesterolnya tinggi, dan kolesterol yang tinggi ini membuat kadar inflammatory-nya tinggi juga,” pungkasnya.(Ptr)
Sumber : womantalk
