DETIKEPRI.COM, – Harga minyak goreng yang selama ini langka dan naik secara drastis kini perlahan mulai turun dan dapat terkendali di seluruh pasar, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari minyak goreng.
Namun ada hal yang harus di waspadai dan jangan sampai terlena, penurunan harga minyak goreng tidak serta merta masyarakat lepas dari beban harga yang tinggi.
Harga minyak goreng turun, ternyata dibarengi dengan naiknya komoditi kebutuhan pokok lainnya seperti Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Putih, Bawang Merah dan lain-lainnya.
Harga bahan pangan pokok tengah melonjak. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, lonjakan harga terjadi tidak hanya pada cabai rawit merah, tapi juga bawang putih.
Menurut Kabid Informasi IKAPPI Muhammad Ainun Najib, sebulan menjelang hari raya Iduladha, terpantau harga bahan pangan merangkak naik.
“Kenaikan harga sudah terjadi sejak sekitar 10 harian ini. Salah satunya cabai rawit merah yang tembus Rp95.000 hampir Rp100.000 per kg. Lalu bawang putih yang sudah di angka Rp40-45 ribu, bawang merah sudah di Rp60-65 ribu,” kata Muhammad kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/6/2022).
Sementara itu, dia menambahkan, harga minyak goreng dan gula pasir masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Minyak goreng curah memang turun tapi masih di atas HET. Sekitar 2 minggu lalu masih Rp18 ribuan per liter, sekarang sudah Rp16.000-16.500 per liter. Gula pasir masih di Rp14.000-15.000 per kg,” katanya.
Lonjakan harga, kata dia, terjadi karena pasokan memang lebih sedikit dibandingkan permintaan.
“Selain itu, tidak meratanya distribusi menjadi salah satu pemicu. Kami meminta pemerintah mengatur supaya distribusi merata,” ujar Muhammad.
Sementara itu, Sekjen IKAPPI Reynaldi Sarijowan menambahkan, lonjakan harga bahan pangan terjadi merata di seluruh Indonesia.