Harga Minyak Goreng Turun, Cabai Melonjak Naik

    864
    0
    Harga minyak goreng yang selama ini langka dan naik secara drastis kini perlahan mulai turun dan dapat terkendali di seluruh pasar

    DETIKEPRI.COM, – Harga minyak goreng yang selama ini langka dan naik secara drastis kini perlahan mulai turun dan dapat terkendali di seluruh pasar, sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan dalam mencari minyak goreng.

    Namun ada hal yang harus di waspadai dan jangan sampai terlena, penurunan harga minyak goreng tidak serta merta masyarakat lepas dari beban harga yang tinggi.

    Harga minyak goreng turun, ternyata dibarengi dengan naiknya komoditi kebutuhan pokok lainnya seperti Cabai Rawit, Cabai Merah, Bawang Putih, Bawang Merah dan lain-lainnya.

    Harga bahan pangan pokok tengah melonjak. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, lonjakan harga terjadi tidak hanya pada cabai rawit merah, tapi juga bawang putih.
    Menurut Kabid Informasi IKAPPI Muhammad Ainun Najib, sebulan menjelang hari raya Iduladha, terpantau harga bahan pangan merangkak naik.

    “Kenaikan harga sudah terjadi sejak sekitar 10 harian ini. Salah satunya cabai rawit merah yang tembus Rp95.000 hampir Rp100.000 per kg. Lalu bawang putih yang sudah di angka Rp40-45 ribu, bawang merah sudah di Rp60-65 ribu,” kata Muhammad kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/6/2022).

    BACA JUGA :  DIT Reskrimsus Polda Kepri berhasil Ungkap Kasus Skimming ATM yang dilakukan warga asing

    Sementara itu, dia menambahkan, harga minyak goreng dan gula pasir masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

    “Minyak goreng curah memang turun tapi masih di atas HET. Sekitar 2 minggu lalu masih Rp18 ribuan per liter, sekarang sudah Rp16.000-16.500 per liter. Gula pasir masih di Rp14.000-15.000 per kg,” katanya.

    Lonjakan harga, kata dia, terjadi karena pasokan memang lebih sedikit dibandingkan permintaan.

    “Selain itu, tidak meratanya distribusi menjadi salah satu pemicu. Kami meminta pemerintah mengatur supaya distribusi merata,” ujar Muhammad.

    Sementara itu, Sekjen IKAPPI Reynaldi Sarijowan menambahkan, lonjakan harga bahan pangan terjadi merata di seluruh Indonesia.

    BACA JUGA :  Mutasi Jabatan Pejabat Utama Dan Perwira Di Lingkungan Polres Bintan

    “Karena itu pemerintah harus fokus berbenah. Jangan bilang data pangan cukup, sementara dari pantauan kami di pasar di Cirebon dan Cianjur, pasokan cabai rawit minim. Sinkronkan data pangan supaya jelas dan bisa jadi acuan kami para pedagang,” kata Reynaldi kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/6/2022).

    Dia menuturkan, sejumlah bahan pangan yang alami lonjakan harga diantaranya:

    cabai merah keriting naik ke Rp69.000-70.000 per kg
    cabai rawit merah tembus Rp90.000 per kg
    – bawang merah normalnya Rp22 ribuan sekarang sudah Rp55.000 per kg
    – bawang putih melonjak ke Rp35.000-an per kg
    daging ayam ras naik ke Rp41.000-42.000per kg
    – telur sudah di kisaran Rp30.000 per kg
    gula pasir Rp14.500-16.600 per kg.

    “Bawang putih kita impor 100% tapi harganya juga sudah ikut naik tinggi. Harga daging ayam dan telur melonjak karena pakannya memang mahal. Kami juga menyoroti harga daging yang masih di Rp140.000-145.000 ribuan per kg. Sementara, seharusnya harga gula turun di musim giling ini malah naik,” kata Reynaldi.

    BACA JUGA :  Pejabat Jangan Rusak Prestasi Zohri, Ini Tanggapan DPR RI

    Minyak Goreng Turun

    Sementara itu, harga minyak goreng hari ini terpantau turun. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, harga minyak goreng curah hari ini turun Rp150 jadi Rp18.050 per kg. Harga minyak goreng kemasan bermerek turun Rp50 menjadi Rp26.400 per kg, dan bermerek 2 bertengger di Rp25.300.

    Harga ini adalah rata-rata nasional harian. Data dikutip pukul 14.30 WIB.

    Pada 31 Mei 2022, tercatat harga minyak goreng curah masih Rp18.300 per kg, kemasan bermerek 1 masih Rp26.500, dan bermerek 2 harganya Rp25.450 per kg.

    Lalu bagaimana di ritel modern? Terpantau ada penurunan harga karena adanya program diskon.